Kabar kurang menyenangkan datang bagi para penggemar game survival bawah laut. Peluncuran Early Access Subnautica 2 diundur hingga tahun 2026, yang awalnya direncanakan rilis tahun ini. Informasi ini muncul setelah terjadinya pergantian besar dalam struktur kepemimpinan tim pengembang.
Pada 2 Juli lalu, perusahaan induk Krafton mengumumkan perubahan signifikan di tubuh Unknown Worlds Entertainment, studio di balik seri Subnautica. Tiga tokoh utama yang sebelumnya memimpin proyek, yakni Ted Gill, Max McGuire, dan Charlie Cleveland—yang juga merupakan pendiri studio sejak tahun 2001—secara resmi digantikan. Posisi CEO kini dipegang oleh Steve Papoutsis, yang juga menjabat sebagai CEO di Striking Distance Studios. Perombakan ini tentu saja mengejutkan banyak pihak, terutama para penggemar yang telah lama menantikan sekuel dari game eksplorasi laut dalam tersebut.
Meski perubahan struktur pimpinan telah dilakukan, pengembangan Subnautica 2 dipastikan tetap berjalan. Namun, kabar terbaru dari jurnalis Bloomberg, Jason Schreier, menyatakan bahwa jadwal peluncuran Early Access Subnautica 2 Diundur hingga Tahun 2026. Dalam laporannya, Schreier menyampaikan bahwa Papoutsis ingin memastikan bahwa Subnautica 2 hadir sebagai produk dengan kualitas tertinggi, yang tidak hanya sekadar memenuhi ekspektasi pemain tetapi juga membawa standar baru dalam genre survival.
Di balik penundaan ini, terselip isu kontroversial. Sebelumnya, Krafton dikabarkan telah menjanjikan bonus sebesar 250 juta dolar AS kepada seluruh karyawan Unknown Worlds, asalkan game Subnautica 2 bisa memenuhi target tertentu pada akhir tahun ini. Dengan jadwal perilisan yang kini mundur, peluang pencapaian target tersebut menjadi sangat kecil, sehingga bonus besar itu pun tampaknya tidak akan dicairkan. Kondisi ini memicu berbagai spekulasi dan kritik dari komunitas gamer.
Perubahan di tubuh tim pengembang dan penundaan peluncuran tentu menimbulkan kekhawatiran di kalangan penggemar. Banyak yang mempertanyakan arah dan masa depan Subnautica 2, terutama di tengah kekhawatiran soal potensi kehadiran fitur monetisasi seperti microtransaction, lootbox, atau battle pass. Menanggapi hal ini, Krafton menegaskan kembali komitmennya bahwa Subnautica 2 akan tetap mempertahankan esensi orisinalnya, yaitu tanpa elemen-elemen monetisasi yang meresahkan pemain.
Lebih lanjut, pihak Krafton menyampaikan bahwa tim inti pengembang game masih tetap sama seperti pada game pertama. Satu-satunya elemen online yang dikonfirmasi hingga saat ini adalah mode co-op, yang memungkinkan hingga empat pemain untuk bermain bersama dalam satu dunia.
Walaupun banyak yang kecewa dengan penundaan ini, keputusan ini diambil demi menghadirkan pengalaman bermain yang lebih matang dan memuaskan. Para penggemar Subnautica diminta untuk bersabar dan menantikan pengembangan lebih lanjut yang akan diumumkan dalam waktu mendatang. Baca berita lain di sini.

